Mangkrak 12 Tahun, Ini Penampakan Terbaru Jembatan Soekarno di Manado

Mangkrak 12 Tahun, Ini Penampakan Terbaru Jembatan Soekarno di Manado

- detikFinance
Rabu, 25 Mar 2015 06:55 WIB
Foto: Jembatan Soekarno (Suhendra-detikFinance)
Manado -

Bila Anda berkesempatan datang ke Kota Manado di Sulawesi Utara (Sulut), khususnya di Jalan Piere Tendean (Boulevard), Anda berkesempatan melihat sebuah proyek monumental di Indonesia Timur, yaitu Jembatan Ir Soekarno yang sempat mangkrak kurang dari 12 tahun. Jembatan sepanjang 625 m dengan teknologi cable stayed ini, memotong sisi paling menjorok ke daratan Teluk Manado.

Pantauan detikFinance, Selasa (2‎4/3/2015), sudah tak terlihat kegiatan konstruksi di kawasan proyek ini. Kondisi bangunan jembatan sudah terlihat sempurna dan tersambung utuh. Berbeda dengan kondisi Oktober tahun lalu, yang masih dalam proses penyambungan antara bentang tengah dengan dua sisi jalan penghubung yang membujur utara-selatan.

Di Lokasi proyek, khususnya di sisi teratas jembatan, hanya terlihat mesin-mesin konstruksi seperti diesel, alat-alat konstruksi lainnya yang masih terlihat bergeletakan di atas lantai jembatan tak beraturan.‎ Juga terlihat beberapa pekerja yang sedang merapikan peralatan kerja mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya ini sudah tersambung bulan kemarin, sekarang masih sisa pekerjaan batas pinggir jembatan," kata seorang pekerja saat ditemui detikFinance di lokasi.

Selain fisik jembatan, juga terlihat tower crane (TC) berwarna merah menjulang tinggi, melampaui tinggi jembatan‎. Tower crane ini menjadi penunjang proses penyelesaian proyek termasuk dalam proses penyambungan sisi tengah jembatan.

Suasana langit petang yang dominan oranye, menghiasi bangunan jembatan yang dihiasi warna kuning kabel-kabel baja yang terlihat gagah menahan bentang jembatan. Di sisi paling atas tiang jembatan, terlihat logo HK atau Hutama Karya selaku kontraktor proyek‎ ini, juga logo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghiasi sisi tiang bentang tengah jembatan.

Keberadaan jembatan ini bak bangunan raksasa bagi perahu-perahu penumpang dan nelayan yang bersandar di Teluk Manado. Beberapa bangunan rumah warga dan ruko-ruko tampak berjejer di sekitar teluk yang juga berdekatan dengan lokasi jembatan.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pembangunan jembatan ini menemui beberapa kendala teknis dalam pengerjaannya yang mengakibatkan keterlambatan. Kendala-kendala itu yakni perubahan desain pada pondasi, perubahan spesifikasi beton K-500 dari beton konvensional menjadi beton bervolume besar pada pile cap dan pylon.

Selain itu, ada pergantian form traveller dari model cantilever menjadi underslang, pelaksanaan uji pembebanan traveller, juga peninjauan kembali desain main span oleh independet proven checker (IPC).

Seperti diketahui, Megawati Soekarnoputri telah memulai peresmian pembangunan Jembatan Ir Soekarno di Kota Manado, Sulawesi Utara pada 12 Oktober 2003 saat menjabat presiden.
 
Pada masa awal pengerjaannya, Jembatan Soekarno sempat ditargetkan selesai 2005, kemudian mundur lagi menjadi 2009, dan 2012. Bahkan pada masa Menteri Pekerjaan Umum dijabat Djoko Kirmanto, konstruksi proyek ini ditargetkan selesai akhir 2014.

(hen/dnl)

Hide Ads