Menteri Rini Teken MoU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan China

Laporan dari Beijing

Menteri Rini Teken MoU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan China

- detikFinance
Jumat, 27 Mar 2015 08:20 WIB
Menteri Rini Teken MoU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan China
Jakarta - Delapan nota kesepahaman disepakati Indonesia-China usai pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RRC Xi Jinping. Salah satu yang disepakati adalah MoU pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandungβ€Ž.

Penandatangan ini dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemaβ€Žrno denganβ€Ž Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC di Great Hall of The People, Beijing, China, Kamis (27/3) kemarin. Penandatangan dilakukan di depan Jokowi dan Xi Jinping.

Adapun delapan MoU itu secara keseluruhan adalahβ€Ž:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Nota kesepahaman kerjasama ekonomi antara Kemenko Perekonomian RI dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC.
  2. Nota kesepahaman kerjasama Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung antara Kementerian BUMN dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC.
  3. Nota Kesepahaman kerjasama maritim dan SAR antara Basarnas dan Kementerian Transportasi RRC.
  4. Protokol Persetujuan antara Pemerintah RRC dan RI dalam pencegahan pengenaan pajak ganda kedua negara.
  5. Kerangka Kerangka Kerja Sama Antariksa 2015-2020 antara LAPAN dan Lembaga Antariksa RRT.
  6. β€ŽNota kesepahaman kerjasama saling dukung antara Kementerian BUMN dan Bank Pembangunan China Pembangunan.
  7. Nota kesepahaman antara pemerintah RRC dan RI dalam pencegahan pengenaan pajak ganda kedua negara.
  8. Nota kesepahaman kerja sama bidang industri dan infrastruktur antara Kementerian BUMN dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC.

β€ŽKunjungan Jokowi dan delegasi resmi Indonesia sekaligus sebagai perayaan 65 tahun hubungan diplomatik dengan China. Secara khusus Jokowi berharap terwujudnya tiga agenda penting dalam kedatangannya.

Mulai dari terwujudnya implementasi bilateral untuk currency swap agreement, hingga meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari kedua belah negara.

"β€ŽTarget perdagangan US$ 150 miliar pada tahun 2020," kata Jokowi.

Dengan terwujudnya tiga agenda di atas, Jokowi percaya kedua negara telah membuktikan kemitraan yang komprehensi dan nyata. Dia berharap ada tindaklanjut secepatnya dari kedua belah pihak dari pertemuan ini.

"β€ŽKemitraan yang nyata dan konkret, sekali lagi yang nyata dan konkret," tandasnya.

(mok/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads