M Iskandar, Vice President Fuel Marketing PT Pertamina (Persero), mengatakan pihaknya akan belum menetapkan harga Pertalite secara pasti. Namun kisarannya sudah mulai terlihat.
"Harga ini terpenting. Kita akan mengambil medium range antara Premium dan Pertamax. Sekitar Rp 8.000-8.300/liter," ungkapnya dalam diskusi Energi Kita di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iskandar, sebenarnya Pertamina sudah berniat meluncurkan bensin RON 90 ini pada 2007. Namun terus tertunda sampai sekarang.
Pertalite RON 90, lanjut Iskandar, lebih ramah bagi mesin kendaraan dibandingkan Premium. "Jadi kita juga memenuhi persyaratan dari produsen otomotif," ujarnya.
Pertamina, tambah Iskandar, juga diuntungkan ketika Pertalite menggantikan Premium. Pasalnya, sebagian besar kebutuhan bensin Premium saat ini masih diimpor. Dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), impor ini tentu berat bagi Pertamina.
"RON 88 untuk memenuhi kebutuhan domestik itu 70% impor. Kilang kita desainnya kilang lama, yang produknya kelas bawah. Sehingga kalau ditarik ke atas, pasti nggak efisien," tuturnya.
(hds/hds)











































