Menteri BUMN: Premium Tidak Boleh Diganti, Kecuali Harga Pertalite Lebih Murah

Menteri BUMN: Premium Tidak Boleh Diganti, Kecuali Harga Pertalite Lebih Murah

- detikFinance
Senin, 20 Apr 2015 14:27 WIB
Foto: Rini Soemarno (Zulfi-detikFinance)
Jakarta - Bensin bernama Pertalite yang akan diluncurkan PT Pertamina (Persero) tidak boleh menggantikan bensin Premium RON 88. Bensin Premium yang harganya murah, harus menjadi prioritas.

Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, di sela acara World Economic Forum, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (20/4/2015).

"Karena itu (Premium) harganya lebih terjangkau. Kecuali kalau Pertalite harganya bisa lebih murah dari Premium," jelas Rini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah, ujar Rini, mengutamakan bensin Premium sebagai produk bensin paling terjangkau di Indonesia. Memang harga Premium adalah Rp 7.300/liter, atau Rp 7.400/liter di Jabodetabek.

"Saya dengan Pak Sudirman Said (Menteri ESDM), setuju bahwa Pertamina terlebih dahulu untuk produksi Premium yang lebih efisien, sehingga memberikan harga yang terbaik untuk masyarakat," jelas Rini.

Bensin Premium saat ini sebagian diimpor, dan sebagian lagi diproduksi di kilang dalam negeri. "Pertalite bisa kita produksi, tapi sebagai pilihan saja. Bukan pengganti dari Premium," tegas Rini.

Sebelumnya, Vice President Fuel Marketing, M. Iskandar mengatakan, harga Pertalite sekitar Rp 8.000-Rp 8.300/liter. Ini berarti lebih mahal sekitar Rp 1.000/liter dari Premium RON 88, namun hanya beda Rp 200/liter dari Pertamax RON 92.

(dnl/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads