Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, di sela acara World Economic Forum, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (20/4/2015).
"Karena itu (Premium) harganya lebih terjangkau. Kecuali kalau Pertalite harganya bisa lebih murah dari Premium," jelas Rini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dengan Pak Sudirman Said (Menteri ESDM), setuju bahwa Pertamina terlebih dahulu untuk produksi Premium yang lebih efisien, sehingga memberikan harga yang terbaik untuk masyarakat," jelas Rini.
Bensin Premium saat ini sebagian diimpor, dan sebagian lagi diproduksi di kilang dalam negeri. "Pertalite bisa kita produksi, tapi sebagai pilihan saja. Bukan pengganti dari Premium," tegas Rini.
Sebelumnya, Vice President Fuel Marketing, M. Iskandar mengatakan, harga Pertalite sekitar Rp 8.000-Rp 8.300/liter. Ini berarti lebih mahal sekitar Rp 1.000/liter dari Premium RON 88, namun hanya beda Rp 200/liter dari Pertamax RON 92.
(dnl/hen)