"Kita punya program buat hutan energi, apalagi ada 59 juta hektar tanah terlantar, sebagian besar tanahnya gersang, kita ingin tanami kemiri sunan semua. Kan tanaman ini mampu tumbuh subur walau tanahnya kurang subur," ujar Dirjen EBTKE Rida Mulyana, kepada detikFinance, Rabu (6/5/2015).
Rida mengatakan, dalam empat tahun tanaman kemiri sunan sudah dapat dipanen. Bahkan saat ini, pihaknya sedang bekerjasama dengan BPPT dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk merekayasa benih kemiri sunan agar lebih cepat tumbuh, dan buahnya banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu lahan yang menjadi incarannya adalah lahan-lahan bekas tambang yang gersang. "Kementerian Kehutanan dan Pemda justru senang lahan tambang kita buat hijau. Tapi kami kami boleh dong panen kemiri sunannya termasuk tebang pohonnya. Kemiri sunan itu dari akar sampai buah bisa dimanfaatkan," ucapnya.
Dengan pembentukan hutan energi tersebut, maka akan ada dua manfaat yang akan di dapat. Pertama, batang kemiri sunan bisa digunakan untuk dibakar dan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, namanya PLTBM (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa).
"Kedua, buahnya dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar nabati, jadi bisa digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Hutannya bisa dikelola masyarakat sekitar lokasi hutan energi, kebutuhan listrik terpenuhi. PLTBM ini salah satu fokus Kementerian ESDM untuk mendorong energi terbarukan. Apalagi di Kalimantan dan Sumatera yang banyak sekali lahan bekas tambang yang terlantar," tutupnya.
(rrd/dnl)