PT Merdeka Copper and Gold Tbk menjadi perusahaan tambang mineral pertama di Indonesia yang belum berproduksi tapi sudah berkesempatan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karena belum memproduksi, anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan Provident Capital itu, masih mencatat rugi di kinerja keuangannya.
BEI sudah mengeluarkan aturan terkait perusahaan tambang yang belum mencatatkan keuntungan dan memproduski untuk bisa melakukan IPO. Ini dilakukan dalam rangka memperluas peluang perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral dan batu bara untuk mendapatkan pendanaan dari pasar modal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan patungan Sandiaga dan keluarga Soeryadjaya ini masih mencatatkan rugi sebesar US$ 5 juta (Rp 60 miliar) tahun lalu.
"Kita masih ada US$ 5 juta rugi bersih, ini akan terus berjalan sampai produksi berjalan dan bisa menghasilkan di 2017," kata Presiden Direktur Merdeka Copper Adi Adriansyah Sjoekri saat Due Diligence Meeting and Public Expose, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
(ang/dnl)