"Sekali lagi saya ingin memberikan tekanan untuk realisasi belanja," kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Jokowi telah menerima laporan penyerapan anggaran dari Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk 15 kementerian/lembaga (K/L) yang mendapat anggaran cukup besar. Mayoritas adalah dari kementerian di bidang ekonomi dan maritim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi ada beberapa kementerian yang penyerapannya masih rendah, akibat belum diselesaikan proses nomenklatur.
"Saya harapkan betul-betul konsentrasi ke arah ini, karena mungkin ada satu dua tiga yang belum menyelesaikan, baik mengenai kelembagaan maupun mengisi eselon satunya, ini agar segera diselesaikan," papar Jokowi.
Pentingnya penyerapan anggaran, kata Jokowi, adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi di kuartal I-2015, ekonomi hanya mampu tumbuh 4,71%.
"Sehingga serapan anggaran kita bisa betul-betul sesuai yang diharapkan dan bisa memicu ekonomi, dan memacu ekonomi untuk lebih baik lagi," tukasnya.
Hadir dalam sidang ini di antaranya adalah Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, dan yang lainnya.
(mkl/dnl)











































