Aneh, Mendag Gobel Temukan Data Dwelling Time di Priok Turun Jadi 3 Hari

Aneh, Mendag Gobel Temukan Data Dwelling Time di Priok Turun Jadi 3 Hari

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Jumat, 19 Jun 2015 10:50 WIB
Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel kaget melihat grafik waktu bongkar muat hingga keluar barang dari pelabuhan (dwelling time) rata-rata di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kagetnya Gobel berawal ketika Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bobby R. Mamahit menjelaskan dwelling time rata-rata harian di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari ini.

Hari ini, rata-rata dwelling harian berkisar 3 hari sedangkan kemarin di angka 4 hari. Padahal saat Presiden Jokowi blusukan ke Priok, lama waktu bongkar muat sampai barang keluar pelabuhan pada angka 5,5 hari. Target pemerintah tahun ini menargetkan rata-rata dwelling time 4,7 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa di sini ada 3,1 atau abis dimarahin jadi 3," kata Rachmat saat berada di dalam ruang monitor Terminal Penumpang, Pelabuhan Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/6/2015).

Bobby menjelaskan naik turun dwelling berbeda-beda setiap hari. Saat Presiden ke Priok, angka dwelling time berada di angka rata-rata 5,5 hari.

Ia menyebutkan angka dwelling time terlama berada di jalur merah atau jalur pemeriksaan barang berbahaya. Mendapat penjelasan ini, Gobel membuka opsi memisahkan barang berbaya di jalur merah ke luar dari proses dwelling time.

Gobel juga meminta agar para importir nakal yang memicu antrean bongkar muat untuk didata, misalnya berlama-lama tak mengurus dokumen barang. "Di data aja yang bandel, dicek nama perusahaannya, gampang," sebutnya.

Presiden Joko Widodo, dua hari lalu saat blusukan ke Pelabuhan Tanjung Priok mendapatkan laporan proses dwelling time barang di Priok masih berkisar rata-rata 5,5 hari.

Namun saat kemarin, Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo saat blusukan tadi pagi di lokasi yang sama mendapatkan laporan bahwa dwelling time hanya 4,17 hari untuk proses pemasukan barang impor.

(feb/hen)

Hide Ads