3 Provinsi Ini Sudah Dulu Nikmati Bonus Demografi

3 Provinsi Ini Sudah Dulu Nikmati Bonus Demografi

Dana Aditiasari - detikFinance
Kamis, 25 Jun 2015 11:57 WIB
Jakarta - Beberapa tahun ke depan Indonesia akan menikmati bonus demografi. Artinya jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Namun ada beberap provinsi yang sudah alami bonus demografi yaitu Jakarta, Jogjakarta, dan Jawa Timur.

Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus 2010 adalah 237,64 juta jiwa. Dari jumlah itu, 157,05 juta jiwa berada di usia produktif yaitu 15-64 tahun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) punya andil penting untuk memastikan bonus demografi ini bisa dimanfaatkan dengan tepat untuk meningkatkan pembangunan nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menteri PU itu harus memastikan pembangunan infrastruktur itu benar-benar bisa memfasilitasi bonus demografi ini jadi mesin penggerak ekonomi nasional," kata Mantan M‎enteri Koordinator bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) Haryono Suyono ‎dalam Diskusi mengenai Bonus Demografi di Indonesia yang digelar di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Pembangunan yang dimaksud, terutama terkait pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dari mulai jalan hingga kawasan industri terintegrasi.

Hal ini diperlukan lantaran bonus demografi saat ini belum diimbangi dengan ketersediaan pusat ekonomi baru dan hanya mengandalkan pusat ekonomi yang sudah ada.

"Sejak tahun 1990-an, bonus demografi terjadi di DKI Jakarta, di Jogjakarta dan Jawa Timur. Tiga ini sampai sekarang yang bonus demografinya terbesar. Ini karena selain dari wilayah itu, wilayah sekitarnya juga pada datang ke sana. Pembangunan masih terpusat sehingga bonus demografi di tempat-tempat lain banyak yang pergi ke 3 tempat ini," katanya.

Bonus demografi ini harus diimbangi dengan pembangunan pusat-pusat industri baru, bukan hanya jumlah penduduk usia produktifnya yang banyak tetapi juga penyebarannya merata.

"Saya tertarik dengan istilah ada gula ada semut. Kalau pemerintah berhasil membangun pusat-pusat ekonomi baru, dibikin hunian yang nyaman, pusat industri baru, kegiatan ekonomi yang menjanjikan, maka tanpa dipaksa-pakasa untuk pindah orang juga dengan sendirinya akan pindah," cerita dia.

Ia menyimpulkan, kunci untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru adalah menjamin ketersediaan infrastruktur termasuk menjamin konektivitas antar wilayah.

"Misalnya bagaimana di NTT (Nusa Tenggara Timur) dibuatkan jalan, pelabuhan dan kawasan industri. Jadi mereka nggak hanya jadi wilayah peternakan, tetapi jadi wilayah industri peternakan. Dan produknya bisa dikirim ke Jakarta. Jadi masyarakat NTT nggak usah jauh-jauh cari kerja di Jakarta bisa berkarya di wilayahnya sendiri dan membangun wilayahnya sendiri dengan kehidupan yang layak selayaknya orang di Jakarta," katanya.

(dna/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads