Saat berdiskusi dengan pengusaha dan ekonom, Jokowi menjelaskan soal lambatnya penggunaan anggaran di awal tahun ini.
"Anggaran, saya dilantik pada 20 Oktober, APBN (2015) sudah diketok, dan APBN perubahan diketok pertengahan Februari, jadi sebelumnya tidak bisa apa-apa. Kami baru bisa melakukan pencairan uang di akhir April baru menggunakan APBN," kata Jokowi dalam acara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada akhir Juni kita sudah ngebut Rp 770 triliun sudah dikeluarkan. Meski pun itu ada belanja aparatur, belanja barang dan modal, campur di situ. Itu 39% dan uang gede. Dan ini terus saya gas agar belanja-belanja yang berkaitan dengan rakyat saya dorong. Tujuannya, agar daya beli masyarakat bisa naik," ujar Jokowi.
Untuk infrastruktur, Jokowi mengatakan, berbagai proyek sudah mulai dibangun, seperti waduk dan tol. Namun baru dimulai pembangunan dan butuh waktu untuk dirasakan dampaknya.
Jokowi tidak mau mengulang kesalahan tahun ini. Untuk APBN 2016, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah akan membahasnya dengan DPR dan diharapkan bisa disahkan pada Agustus 2015.
"Jadi di Oktober lelang proyek bisa dimulai, lalu Januari kontrak sudah bisa ditandatangani, dan uang langsung dicairkan. Sehingga belanja pemerintah bisa dimulai awal Januari," kata Jokowi.
(dnl/ang)











































