Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyindir kualitas kereta listrik (KRL) yang diproduksi dan dikembangkan oleh PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun, Jawa Timur (Jatim).
Produk KRL buatan INKA pernah dipesan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebanyak beberapa unit, namun rangkaian kereta mengalami masalah padahal masih berusia muda. Kondisi ini berpotensi mengganggu aspek keselamatan.
"Ada yang nggak jalan. Saya nggak ngerti bagaimana proses pengembangannya," kata Jonan di Kemenhub, Jakarta, Senin (27/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan kereta listrik itu dengan konsorsium Bombardier. Kemudian dibayai oleh Bank Exim Jerman," ujarnya.
Kemenhub akan menetapkan standar ketat terhadap kualitas dan keselamatan armada kereta yang dipesan. Meskipun ada regulasi yang meminta unsur lokal diutamakan namun Jonan lebih melihat pada aspek keselamatan dan kualitas.
"Memang ada regulasi soal kandungan lokal namun saya juga akan minta Perpres soal keselamatan," ujarnya.
Keselamatan transportasi, kata Jonan, adalah hal utama yang tidak bisa ditawar.
"Keselamatan publik nggak boleh dikorbankan. Kalau harus ada TKDN (kandungan lokal) yang besar saya sepakat, cuma nggak boleh diabaikan, aspek keselamatan. Kita nggak pernah bisa tukar nyawa orang ilang. Uang bisa dicari triliunan. Satu hari kena orang terdekat kita kena musibah, kita akan tahu perasaannya," katanya.
(feb/hen)