Penurunan laba bersih ini dipicu oleh naiknya angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) nasabah perseroan, yakni dari 2,2% ke angka 3%.
"Penurunan laba disebabkan perseroan menaikkan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai), antisipasi meningkatnya NPL," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni pada acara Analyst Meeting di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski laba turun pada semester I-2015, BNI mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 12,3 triliun atau meningkat 14%.
Pendapatan bunga bersih ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang disalurkan sebesar 12,1%. Pada akhir Juni 2015, total kredit yang disalurkan BNI telah mencapai Rp 288,7 triliun.
(feb/dnl)