Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, hingga kini perkembangan konstruksi fisiknya sudah sangat signifikan.
"Sampai 4 Agustus 2015, laporan yang kami terima sudah terbangun di lapangan sudah 400.000 rumah. Belum lagi nanti (Agung) Podomoro akan membangun perumahan khusus MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) di Sentul," terang dia dalam paparan kinerja Kementerian di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (5/8/2015).β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan awal tahun depan bisa mulai penempatan. Kita sangat optimistis," pungkas dia.β
Dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan baru, supaya MBR bisa mudah mendapatkan rumah.
MBR merupakan konsumen berpenghasilan kurang dari Rp 4 juta (untuk membeli rumah tapak) dan kurang dari Rp 7 juta (untuk membeli Rusun). Adapun harga rumah untuk MBR adalah antara Rp 115 juta/unit, hingga Rp 165 juta/unit untuk rumah tapak.
Dalam rangka Program Sejuta Rumah, potensi pembiayaan mencapai Rp 67,8 triliun. Potensi ini berasal dari BPJS ketenagakerjaan, Bapertarum-PNS, PT Taspen, Perum Perumnas, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan anggaran Kementerian PUPR.
(dna/dnl)











































