Dari keterangan yang didapat detikFinance dari Acung, seorang pedagang daging sapi di Pasar Mampang, Jakarta Selatan mogok berjualan pun terjadi di lokasi tempat ia berjualan.
"Lagi mogok nggak jualan, harganya udah kelewat mahal, susah jualnya. Jagal juga lagi tutup ngga motong," ujar Acung ditemui detikFinance di lokasi, Minggu (9/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jagalnya tutup, mogok juga hari ini, makanya pedagang nggak dapat pasokan buat dijual juga," jelasnya.
Pedagang daging di pasar ini pun menurut Acung jumlahnya terus berkurang. Dia pun curhat, kondisi saat ini dirasa semakin sulit.
"Pedagang makin dikit, apalagi makin sepi orang beli ke pasar. Sepi, sekarat, rugi," ujar pedagang yang telah berjualan daging sapi sejak 1970-an ini.
Acung menduga kondisi harga daging yang melambung ini disebabkan karena adanya oknum pedagang yang memasok ketersediaan daging sapi ini .
"Dulu tahun 70an-80an saya jual bisa 5-10 ekor. Sekarang jual 15 kilo aja abisnya 3 hari. Perusahaan pemasok yang gede-gede sekarang ngatur harga, nahan daging," katanya.
Menurut Acung, aksi mogok pernah terjadi tahun 2012 saat harga tinggi dan pasokan sulit didapat. "Pedagang pernah demo tahun 2012 waktu harga tinggi dan pasokan susah kaya sekarang ini. Sekarang malah lebih-lebih," tutupnya.
(zul/ang)