Penguatan dolar AS ini dipicu oleh kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Pelaku pasar mencari instrumen investasi yang lebih aman, seperti emas dan dolar AS.
Ada beberapa faktor yang mendorong penguatan dolar AS. Pertama, investor khawatir ekonomi China melambat lebih awal dari prediksi analis. Sementara kedua masih ada ketidakpastian dari The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya hampir semua mata uang negara kawasan terkena imbasnya, kecuali yen Jepang yang bisa menguat 0,77% jadi kisaran 0,98 yen per dolar AS, seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (24/8/2015).
Berikut ini daftar mata uang yang jatuh 'dihajar' dolar AS:
- Yuan China -13%
- Dolar Hong Kong -0,02%
- Rupee India -0,84%
- Ringgit Malaysia -1,57%
- Dolar Singapura -0,33%
- Won Korea Selatan -0,27%
- Dolar Taiwan -0,78%
- Dolar Australia -1,27%
- Dolar Selandia Baru -1,42%
- Baht Thailand -0,22%
- Peso Filipina -0,22%
- Rupiah Indonesia -0,33%