Yanti, pedagang printer dan peralatan kantor di Ratu Plaza, Senayan, Jakarta, tak bisa berbuat banyak dengan tingginya nilai tukar dolar saat ini. Yang terpenting baginya adalah usahanya terus berjalan dan barang dagangannya tetap laku.
Di satu sisi, daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi juga menjadi satu kekhawatiran tersendiri baginya. Dia akhirnya harus memutar otak untuk menjaga bisnisnya. Dia memangkas keuntungan yang biasa didapatkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski bisa mengakali kondisi ini, Yanti pun merasa berat jika menguatnya dolar terus berlarut. Dia berharap pemerintah punya cara untuk memperbaiki dan membuat rupiah kembali perkasa.
"Pak Jokowi tolong dolarnya diturunin dong biar ekonominya bagus. Kemarin Pak Jokowi katanya rapat sama Pak Jusuf Kalla mau memperbaiki ekonomi. Mudah-mudahan. Karena kalau dolar tinggi, harga-harga tinggi," tuturnya.
Harapan yang sama juga terlontar dari Devario, seorang pedagang kamera di lokasi yang sama. Namun, dia tak punya banyak hal yang bisa dilakukan. Dia lebih memilih untuk pasrah pada kondisi ini.
"Ya mau bagaimana lagi, kita ikuti saja alurnya," tutur Devario.
(zul/rrd)











































