Ini Hitungan Proyeksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Tak Laku

Ini Hitungan Proyeksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Tak Laku

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 03 Sep 2015 17:02 WIB
Jakarta - Peneliti Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas, menyatakan proyeksi penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung berpotensi tak sesuai harapan. Bila ini terjadi, maka kereta cepat Jakarta-Bandung tak akan laku sehingga membebani keuangan negara.

Darmaningtyas menjelaskan, tarif kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar Rp 200.000 per penumpang dibuat berdasarkan asumsi jumlah penumpang mencapai 44.000 per hari pada tahun pertama dan meningkat menjadi 68.000 penumpang pada 2030, selanjutnya 148.000 penumpang pada 2050.

Sementara itu, berdasarkan datanya, total ada 145.518 orang yang melintas Jakarta-Bandung per hari, 127.133 diantaranya menggunakan mobil pribadi, hanya 2.000-2.500 yang menggunakan kereta api Agro Parahyangan. Selain itu, tercatat sebanyak 13.000-14.000 menggunakan travel bus kecil, dan penumpang bus besar hanya kurang dari 1.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya, total pengguna angkutan umum kurang dari 20.000 per hari," tandasnya.

Dari hitungan itu saja, target penumpang kereta cepat yang 44.000 per hari agak mustahil tercapai. Darmaningtyas memperkirakan hanya sekitar 25 % dari 20.000 penumpang angkutan umum yang mau pindah ke kereta cepat.

"Sebab tarifnya terlalu tinggi bagi komuter. Sedangkan pengguna mobil pribadi belum tentu mau pindah ke kereta cepat," paparnya.

Pengguna mobil pribadi enggan berpindah ke kerena cepat karena transportasi dalam kota di Jakarta maupun Bandung masih buruk. Selain itu, mobil pribadi bisa 'point to point' dan jadwalnya fleksibel.

"Lalu siapa yang mau naik kereta cepat?" katanya.

Dari data 2014 PT Jasa Marga selaku pengelola tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), tercatat jumlah penumpang per hari Bandung-Jakarta rata-rata mencapai 51.626 orang. Sedangkan arah sebaliknya dari Jakarta-Bandung mencapai 1.639.435 orang.

Pada tahun 2013, jumlah penumpang Bandung-Jakarta 48.134 penumpang per hari, sedangkan Jakarta-Bandung mencapai 1.656.967 penumpang per hari.

Sedangkan berdasarkan estimasi, jumlah penumpang yang menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung pada 2019 saat mulai beroperasi, bisa mencapai 45.325 orang per hari (versi Jepang), atau 28.872 orang per hari (versi China).

Pihak Jepang maupun China yang berniat membangun kereta cepat, melakukan perhitungan yang berbeda dalam proyeksi tarif tiket. Harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung hanya US$ 16 atau sekitar Rp 224.000/orang (US$ 1 = Rp 14.000) berdasarkan hitungan China, sedangkan yang ditawarkan Jepang mencapai US$ 21 atau sekitar Rp 294.000/orang.

(hen/hen)

Hide Ads