Saat melakukan aksi ini, Rizal sempat kaget mendapat laporan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rizal mengatakan, ongkos angkut kontainer dari kawasan Terminal Dry Port di Gede Bagem Bandung ke Pasoso di dekat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara lebih murah, daripada biaya memindahkan peti kemas di area Pelabuhan Priok.
Alasannya, angkutan Bandung-Jakarta memakai kereta barang. Sekali tarik, kereta mampu membawa 60 kontainer, sedangkan di dalam pelabuhan pergerakan barang di darat memakai truk. Truk sekali jalan hanya mampu membawa 1 kontainer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara hitungan bisnis, biaya angkut kontainer Jakarta-Bandung via kereta 2 kali lebih murah daripada memindahkan kontainer dari daerah Pasoso di luar pelabuhan menuju Terminal Peti Kemas (TPK) di dalam pelabuhan memakai truk.
"Hampir dua kali lipatnya biaya ngangkut kontainer dari sini ke dalam pakai truk dibanding dari sini ke Bangung Gede Bage," jelas Rizal.
Melihat fakta itu, Rizal memandang pengembangan atau reaktivasi jaringan rel sampai ke dalam pelabuhan sudah sangat mendesak. Selain mampu memangkas biaya, kepadatan lalu lintas barang di dalam dan luar pelabuhan bisa ditekan.
"Jadi kalau bangun rel kereta tadi akan kurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi," jelasnya.
(feb/hen)