Apalagi pengeboran dilakukan selama 24 jam penuh selama 7 hari seminggu, dengan kecepatan pengeboran sepanjang 8 meter per hari, dari September 2015 hingga Desember 2016.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Hikmat, menjamin getaran dan suara yang ditimbulkan oleh proses pengeboran Tunnel boring machine (TBM) atau bor MRT tidak akan terasa sampai dirasakan hingga ke atas lahan lokasi pengeboran. Selain itu, proses pengeboran juga tak akan mengganggu konstruksi dan membuat getaran gedung-gedung sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Himat mengatakan, proses pengeboran terowongan MRT dengan TBM sangat pelan sekali, termasuk suara yang ditimbulkan juga tidak berisik.
"Mata bor-nya mutarnya pelan sekali, suaranya juga baru terdengar kalau kita berdiri 5-10 meter dari alat bor, apalagi pengeborannya di bawah tanah, tambah tidak terasa," katanya.
Ia menambahkan, teknologi mesin bor TBM yang digunakan juga sudah umum diterapkan di berbagai negara, bahkan di Indonesia, sudah digunakan untuk pengeboran Sodetan Ciliwung.
"Teknologinya sudah sering digunakan di berbagai negara, bahkan di Jepang pengeborannya di lakukan bertingkat-tingkat, bahkan pengeboran di bawah gedung dan aman-aman saja. Di Jakarta kan ini di bawah jalan, jadi tidak ada masalah," jelasnya.
Seperti diketahui, proyek MRT Jakarta sudah masuk tahap pengeboran bawah tanah kemarin. Lokasi pengeboran sepanjang 6,81 km merupakan bagian dari tahap I jalur MRT dari Lebak Bulus-Bundaran HI (Koridor Selatan-Utara).
MRT Jakarta akan membentang kurang lebih Β±110,8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan β Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih Β±23,8 km dan Koridor Timur β Barat sepanjang kurang lebih Β±87 km.
Pembangunan koridor Selatan - Utara dari Lebak Bulus β Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap:
Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah) ditargetkan mulai beroperasi pada 2018.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 Km yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2020. Studi kelayakan untuk tahap ini sudah selesai.
Koridor Timur-Barat saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024-2027.
(hen/dnl)











































