Garuda Punya Hanggar Terbesar di Dunia, Ini Fasilitasnya

Garuda Punya Hanggar Terbesar di Dunia, Ini Fasilitasnya

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 28 Sep 2015 13:22 WIB
foto: hanggar pesawat milik Garuda (idris-detikFinance)
Tangerang - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hari ini meresmikan dimulainya pengoperasian hanggar terbesar di dunia. Hanggar pesawat milik maskapai penerbangan plat merah ini berlokasi di area Garuda City Centre, komplek Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Fasilitas perawatan pesawat yang dioperasikan anak usaha Garuda, PT GMF AeroAsia, ini mampu menampung 16 pesawat berbadan kecil (narrow body) secara sekaligus. Hanggar ke-4 dibangun mengikuti standar dan fasilitas perawatan pesawat yang ada di dunia.

"Konsep ini berangkat dari keinginan memiliki hanggar standar internasional dengan desain kreatif. Selain itu, dari sisi operasional lebih efektif karena perpindahan pesawat lebih fleksibel," kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budianto di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan luas 67.022 meter persegi, hanggar pesawat yang dibangun oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini mengalahkan luas hanggar untuk pesawat narrow body terbesar dunia saat ini, yakni Turkish Technic di Turki, yang memiliki luas 59.731 meter persegi.

Richard mengungkapkan, bangunan bengkel pesawat terbesar di dunia ini memiliki fasilitas terlengkap untuk perawatan pesawat kelas narrow body seperti jenis Boeing 737 atau Airbus 320.

Fasilitas bengkel pesawat GMF ini mampu melayani jasa modifikasi sayap pesawat, perbaikan struktur, perawatan mesin dan APU (Auxiliary Power Unit), modifikasi interior pesawat, pengecetan, dan perawatan lainnya. Richard melanjutkan, meski dapat melakukan perawatan 16 pesawat sekaligus, kapasitas itu akan mencapai full capacity pada 2018 mendatang. Alasannya, GMF harus menyiapkan teknisi berlisensi terlebih dahulu.

"Yang saat ini seadanya dulu, fasilitas ada, tapi orangnya (teknisi) belum ada, kan butuh 5 tahun orang bisa dapat lisensi teknisi pesawat," ujarnya.

Dengan sumber daya yang ada saat ini, sambung Richard, hanggar ke-4 baru bisa melakukan perawatan pada 209 pesawat hingga tahun 2016 nanti.

"Kemudian 2017 akan ditingkatkan jadi 250 pesawat, dan 313 pesawat pada 2018," jelasnya.

(feb/feb)

Hide Ads