Meski terbilang tinggi, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Asmawi Syam, menyebut dana pinjaman tersebut masih kurang untuk membiayai sektor infrastruktur dan manufaktur.
"Uang sudah masuk ke kita Rp 13 triliun tapi nggak cukup," kata Asmawi saat press conference kinerja BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendanaan CDB dalam bentuk dolar AS dalam jangka panjang, amount besar. Sulit dapat dari sumber lain meskipun G2G," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Achmad Baiquni, menyebut pihaknya siap menyerap berapa pun alokasi pinjaman dari China karena menawarkan bunga rendah dan tenor jangka panjang.
"Jangankan US$ 1 miliar, lebih kita ambil," ujar Baiquni.
(feb/ang)











































