"Ada kepercayaan yang meningkat dengan bukti perusahaan-perusahaan makin banyak membangun pabrik produksi di Indonesia. Satu kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia. Beberapa waktu lalu juga kami resmikan seperti di Garut merek Nike juga," ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin ditemui usai peresmian pabrik PT Pou Yuen Indonesia (PYI) di Cianjur, Jawa Barat, yang memproduksi sepatu Nike, Selasa (27/10/2015).
Perusahaan asing melirik Indonesia karena melimpahnya tenaga kerja dan luasnya lahan. Industri alas kaki, meski jumlah pabriknya banyak namun tidak dipungkiri sebagian besar bahan bakunya masih impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi nggak apa-apa kan ada nilai tambahnya. Ada revenue, penyerapan tenaga kerja. Tenaga kerja akan naik terus tiap tahun 3.000 orang," tambahnya.
Sepatu Nike produksi PT PYI akan dipasarkan di dalam negeri dan pasar dunia sesuai kebijakan PT Nike Indonesia.
"Dijual di dalam negeri, cuma kan mereka juga pasarnya lebih banyak di luar kan. Nggak ada larangan jual langsung di sini. Mereka kan multinasional company, jadi kan pasarnya luas," kata Harjanto.
Ia menekankan pentingnya para produsen mencantumkan country of origin made in Indonesia. Investasi juga digenjot agar mampu mencapai peningkatan 300%.
"PT PYI ini pembuatnya, Nike buyers-nya yang jual ke negara lain karena multinasional brand juga. Country of origin nggak bisa dibohongin. Wajib ditulis made in Indonesia. Kita juga saat ini ingin naikkan kinerja ekspor kita sampai 300% kan targetnya," katanya.
(hen/hen)











































