Proyek kereta api (KA) Borneo resmi dimulai setelah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis, (19/11/2015) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Proyek kereta api pertama di Kalimantan ini bukan hanya dipakai untuk mengangkut barang, seperti batu bara dan kelapa sawit, melainkan juga untuk mengangkut penumpang.
"KA Borneo kerja sama dengan Russian Railways semula khusus batu bara. Tapi, setelah mendengar pemerintah ingin bangun kereta di Sumatera dan Papua, maka saya bilang jangan hanya batu bara tapi juga penumpang. Jadi mohon kami harap investasi dari KA Borneo ini perlu kita sambut dengan gembira," kata Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak dalam sambutan pembukaan, Kamis (19/11/2015).
Sebelumnya, seusai rapat pembangunan kereta api Kalimantan di Kantor Wakil Presiden akhir bulan lalu, Gubernur Awang Faroek mengatakan kereta api Borneo yang akan dibangun di Kalimantan adalah untuk penumpang dan angkutan barang. Pengertian angkutan barang itu bisa batu bara, bisa migas, bisa juga kehutanan, dan juga sawit, dan juga termasuk penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingat tahun 1965 ketika itu ada kerja sama Kalimantan Timur dengan Uni Soviet. Dan lagi kali ini terbina hubungan baik antara RI dan Rusia juga di bidang infrastruktur. Saya merasa terhormat karena juga di Kalimantan Timur," tutur Awang
(bag/hns)