Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar Kementerian Lembaga (KL) mulai mengencangkan ikat pinggang. Artinya belanja atau pengeluaran yang dirasa tidak terlalu penting harap ditahan.
"Kita tidak mungkin bisa mengejar Rp 430 triliun dalam waktu satu bulan. Kita akan kurang penerimaan pajak. Hanya ada dua solusi, ya mengurangi pengeluaran atau tambah utang," kata JK dalam acara Economic Challenges, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12/2015)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dari awal semua harus kencangkan ikat pinggang kurangi anggaran yang tidak penting," jelasnya.
Pemerintah, pada awal 2015 lalu memang telah memulai mengurangi anggaran yang tidak penting, seperti larangan rapat di hotel berbintang bagi PNS. Namun sayangnya, kebijakan tersebut berakhir dengan protes pengusaha.
"Begitu dikurangi anggaran rapat, semua demo, kami juga tidak ingin hotel PHK," imbuhnya.
Sedangkan dari sisi utang, pemerintah memiliki keterbatasan dalam defisit anggaran sesuai dengan pemberlakuan Undang-undang APBN bahwa tidak boleh melebihi 3%. Proyeksi sementara dari pemerintah, defisit anggaran akan mencapai 2,7%
"Semua masalah ini harus dicari perbaikannya," kata JK.
(mkl/hen)