Pada penutupan perdagangan Sesi I, Jumat (18/12/2015), saham operator taksi itu ditutup naik 525 poin (+7,5%) ke level Rp 7.525 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 123 kali dengan volume 1.710 lot senilai Rp 1,3 miliar.
Sahamnya masuk jajaran teratas di top gainers alias saham yang menguat paling tinggi. Di bawah Blue Bird ada saham Gudang Garam (GGRM) dan Bank Mayapada (MAYA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut salah satu pelaku pasar saham, saham Blue Bird menanjak gara-gara ada larangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atas transportasi berbasis online, seperti Go-Jek hingga Uber.
Meski larangan ini akhirnya dicabut, namun saham Blue Bird masih bertengger di posisi puncak. Sementara pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini malah anjlok akibat aksi ambil untung.
Selain Blue Bird, saham operator Taksi Express juga melambung tinggi, bahkan hingga 33% hari ini. Saham berkode TAXI itu kini naik 16 poin (+15%) ke level Rp 125 per lembar.
(ang/hns)