Kereta Cepat JKT-BDG Rp 77 T, Tak Pakai APBN

Kereta Cepat JKT-BDG Rp 77 T, Tak Pakai APBN

Baban Gandapurnama - detikFinance
Kamis, 21 Jan 2016 11:25 WIB
Bandung - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menelan investasi US$ 5,5 miliar atau setara Rp 77 triliun (US$ 1 = Rp 14.000). Investasi itu dibutuhkan untuk membangun sarana dan prasarana High Speed Train (HST).

Direktur Utama PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut tidak menggunakan dana APBN dan tanpa jaminan pemerintah.

Investasi ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium China Railways dengan skema business to business. Konsorsium itu selanjutnya, membuat perusahaan patungan bernama, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kereta cepat ini, lanjut Hanggoro, akan menghubungkan empat stasiun yang berada di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Setiap stasiun akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.

"Stasiunnya yaitu Halim (Jakarta), Karawang, Walini (Kabupaten Bandung Barat) dan Tegalluar (Kabupaten Bandung)," kata Hanggoro di Lokasi Groundbreaking, Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).

Lanjut Hanggoro, pekerjaan konstruksi kereta cepat langsung terus dikebut setelah peletakan batu pertama oleh Jokowi. Pekerjaan konstruksi kereta cepat sepanjang 142 kilometer (km) ditargetkan selesai tahun 2018.

"Kita mengejar target konstruksi tuntas pada 2018. Sehingga kereta cepat ini sudah beroperasi pada 2019," ucap Hanggoro.

(bbn/feb)

Hide Ads