Reksa dana merupakan salah satu jenis instrumen investasi di pasar modal yang memiliki berbagai jenis, mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.
Imbal hasil dan risikonya pun berbeda, dari konservatif, moderat, hingga agresif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan mencoba memberi pandangan.
Dia menjelaskan, secara umum jenis reksa dana yang paling diminati ada 3, yaitu reksa dana pasar uang, campuran, dan saham. Dari 3 jenis reksa dana tersebut, Menurut Nicky, reksa dana pasar uang disebut yang paling stabil.
"Yang paling umum reksa dana kan ada 3, reksa dana pasar uang, ini disebut yang paling konservatif karena biasanya dikelola di pasar uang atau pun di pasar utang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun. Tingkat imbal hasil pasar uang itu mendekati deposito, reksa dana pasar uang ini paling stabil, " jelas Nicky saat konferensi pers Pasar reksa Dana 2016, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Untuk reksa dana campuran dan saham, Nicky menyebutkan, kedua jenis reksa dana tersebut masih mencatatkan imbal hasil negaif di tahun lalu, mengikuti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga melemah di tahun 2015.
"Reksa dana campuran dan reksa dana saham rasanya tahun lalu mungkin mencatatkan penurunan investasi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini menambahkan, apabila kita ingin menentukan jenis investasi reksa dana, kita harus terlebih dahulu harus mengetahui apa tujuan keuangan kita, apakah itu untuk menikah, untuk menyekolahkan anak, atau untuk kebutuhan lain.
"Kita harus tahu dulu tujuan keuangan kita, misal kapan menikah, kapan punya anak, kapan harus menikahkan anak karena masing-masing punya time horizon yang beda. Kalau duitnya dipakai 1 tahun yang akan datang lebih baik di reksa dana pasar uang, kalau untuk menikah 5 tahun yang akan datang itu bisa di reksa dana penghasilan tetap atau campuran, kalau untuk investasi 10-15 tahun yang akan datang di reksa dana saham, kalau diurut yang dari yang paling aman pasar uang, campuran, dan saham," jelas Hamdi.
Untuk semakin meningkatkan minat kalangan masyarakat umum untuk berinvestasi di produk reksa dana di Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), dan didukung oleh OJK akan menyelengaarakan Pesta Reksa Dana 2016 mulai 27-30 Januari 2016 mulai pukul 08.30-18.00 di Lobby dan Main Hall Gedung BEI, Jakarta.
(drk/drk)