Dengan penggunaan zona based, Indonesia tidak lagi bergantung pada pasokan sapi dari Australia dan Selandia Baru. Kini, impor sapi dari India pun dimungkinkan.
Kebijakan ini diyakini dapat menurunkan harga daging sapi di dalam negeri. Dengan adanya tambahan impor sapi dari India, pasokan sapi ke Indonesia meningkat, harganya pun dapat turun karena harga sapi asal India lebih murah daripada sapi Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja mengeluarkan paket kebijakan ekonomi IX. Kebijakan kedua dalam paket ini mengatur impor ternak maupun produk hewan tak lagi memakai basis negara, melainkan zonasi. Kebijakan ini akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).
"Pemerintah menyiapkan PP untuk memperluas kemungkinan pemasukan ternak atau daging ke dalam negeri. Kalau tadi pendekatannya adalah menurut negara, maka ke depan pendekatannya akan lebih luwes, yaitu melalui zonasi," ujar Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution.
Darmin menjelaskan, melalui penentuan impor secara zonasi, maka bisa saja memasok ternak maupun produk hewan zona tertentu di suatu negara yang dianggap belum bebas dari penyakit berbahaya bagi ternak.
"Mungkin secara negara dianggap tidak bebas penyakit tertentu yang membahayakan, tapi bisa saja ada satu zona dari negara itu . Terutama di negara yang besar, jadi kalau negara kecil tidak bisa juga," kata Darmin.
Darmin juga menyebut beberapa negara yang bisa menjadi sumber pasokan ternak antara lain India, Australia dan Selandia Baru. "Misalnya seperti India, kita bisa memasok ternak dari daerah itu kalau tadinya kita hanya terbatas betul. Yang tidak terlalu jauh dari Australia dan Selandia Baru. Sekarang bisa yang lain," pungkas Darmin. (hns/hns)