Dolar AS Turun, Penjualan Barang Elektronik Masih Lesu

Dolar AS Turun, Penjualan Barang Elektronik Masih Lesu

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Minggu, 28 Feb 2016 11:40 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jakarta - Pusat elektronik di kawasan Glodok, Jakarta Barat masih terlihat sepi siang ini. Banyak toko elektronik yang masih terkunci dan belum ada aktivitas jual-beli.

Menurut salah satu penjaga toko di Glodok, pihaknya menyebutkan banyak toko yang tidak buka dan memilih untuk beristirahat.

"Rata-rata di sini minggu tutup untuk istirahat, kita buka karena nyuplai yang kecil-kecil kayak reseller", ujar Hendry, salah seorang penjaga toko proyektor saat ditemui detikFinance, di lokasi, Minggu (28/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya juga menyebutkan, penjualan barang elektronik belakangan ini lesu. Penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) atau penguatan rupiah belum berpengaruh banyak terhadap penjualan barang elektronik.

"Di sini bisa seminggu tidak ada penjualan sama sekali, dolar kan baru turun sedikit jadi ya belum banyak berpengatuh lah. Proyektor kan juga bukan kebutuhan rutin. Jadi, ya cukup beli 1 unit saja bisa dipakai bersama-sama," tutup Hendry.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pekan kemarin berada di posisi Rp 13.358, melemah dibandingkan posisi pembukaan di akhir pekan di Rp 13.396. Dolar AS memang terpantau melemah sejak awal tahun.

Sejak awal tahun ini, rupiah sudah menguat di kisaran 3,5% terhadap dolar AS. Biasanya, saat dolar AS turun, harga barang-barang elektronik ikut turun karena sebagian besar barang elektronik dipasok melalui impor. Dengan penurunan harga, biasanya permintaan semakin tinggi. (drk/drk)

Hide Ads