Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Mobil Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi, kepada detikFinance, Selasa (15/3/2016).
"Kalau dibandingkan negara tetangga sebetulnya posisi riset (mobil listrik) Indonesia nggak kalah," kata Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengakui, dukungan program mobil masa depan ini mengendur pasca pergantian pemerintahan di 2014. Padahal, tren mobil listrik diproyeksi akan mewabah di 2020.
"Mobil listrik diprediksi booming di 2020. Saat itu, mobil listrik sudah bisa bersaing dengan mobil BBM," sebutnya.
Agus menilai, program mobil listrik negeri tetangga memperoleh dukungan penuh dari pemerintahannya. Sebagai contoh, program mobil listrik di Thailand memperoleh persetujuan dari Perdana Menteri dan Parlemen, sedangkan program mobil listrik di Malaysia akan diresmikan oleh pemerintah,
"Kalau Filipina dia dapat support ADB (Asian Development Bank/Bank Pembangunan Asia) untuk pengembangan. Kalau negara maju Korsel, Jepang, China mereka sudah sangat maju dengan risetnya. Kalau pandangan kita yang penting komitmen pemerintah saja," sebutnya. (feb/drk)