Kenaikan HBA Maret 2016 ini mengakhiri tren penurunan HBA selama 11 bulan terakhir yang terjadi mulai dari HBA April 2015 yang terus menurun hingga HBA Februari 2016.
"Bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada tahun 2015 yaitu Maret 2015 US$ 67,76 (year on year) maka HBA Maret 2016 turun signifikan sebesar US$ 16 atau turun 23,8%," seperti dikutip dari situs www.minerba.esdm.go.id, Kamis (17/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan HBA selanjutnya dihitung Harga Patokan Batu Bara (HPB) yang dipengaruhi kualitas batu bara yaitu: nilai kalor batu bara, kandungan air, kandungan sulphur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang utama batu bara atau brand yang disebut dengan HPB Marker.
HPB Market terdiri dari 8 brand batu bara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan. HPB Market Maret 2016 untuk 8 brand batu bara dalam US$ /Ton adalah sebagai berikut :
- Gunung Bayan I : 55,11 (naik 1,4% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Prima Coal : 57,13 (naik 1,3% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Pinang 6150 : 51,65 (naik 1,3% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Indominco IM_East : 42,50 (naik 1,4% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Melawan Coal : 42,74 (naik 1,2% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Enviro Coal : 41,16 (naik 1,1% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Jorong J-1 : 33,09 (naik 1,1% dibandingkan HPB Februari 2016)
- Ecocoal : 30,55 (naik 1,1% dibandingkan HPB Februari 2016)
Selain 8 merek dagang batubara ini, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM setiap bulan menetapkan HPB untuk merek dagang batu bara lainnya antara lain: Trubaindo HCV_LS, Wahana Coal, Mahakam Coal, Agathis, dan Borneo BIB. Daftar 67 HPB merek dagang batu bara lainnya secara lengkap dapat dilihat di portal. (hns/feb)