Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W. Husaini mengatakan, saat ini fokus utama pihaknya adalah menyelesaikan pembebasan lahan yang masih tersisa.
"Tinggal 13%, bisa diselesaikan dalam tiga bulan," kata Hediyanto saat dihubungi, Jumat (25/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal tahu saja, selain seksi IV yang beroperasi akhir pekan lalu, sebelumnya juga telah beroperasi seksi IA, Waru-Sepanjang (2,3 Km) sejak Agustus 2011 silam sehingga pekerjaan masih menyisakan seksi IB dengan rute Sepanjang-WRR sepanjang 4,3 km, pembebasan lahannya sudah 94,91% dan konstruksi mencapai 62,85%.
Sementara ruas II dan III masih dalam proses pembebasan lahan. Menurut data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Jalan Tol Sumo membutuhkan lahan dengan total luas mencapai 280,26 hektar, sebanyak 87% di antaranya telah berhasil dibebaskan.
Rinciannya, Seksi II WRR-Driyorejo sepanjang 5,1 km telah terbebas 67,75%. Seksi III, Driyorejo-Krian sepanjang 6,1 Km progres pembebasan lahannya sudah 76,72%.
Pembebasan lahan tersebut membutuhkan dana mencapai Rp 300 miliar yang berasal dari dana pinjaman pihak swasta.
"Kita akan pinjam uang Jasa Marga untuk pembebasan lahannya. Nominalnya sekitar Rp 300 miliar," sambung dia.
Hediyanto mengatakan, bila pengadaan tanah selesai dalam tiga bulan, maka tol Sumo akan dapat beroperasi penuh pada tahun depan.
"Dengan adanya tol ini, apalagi jika tol Surabaya Mojokerto sudah beroperasi penuh, ekonomi dapat meningkat, karena akan mempermurah ongkos transportasi," pungkas dia. (dna/feb)