"Pertemuan tahunan IDB akan dihadiri oleh 56 negara anggota IDB dan sekitar lebih dari 2.700 partisipan," ungkap Andin Hadiyanto, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kerja Sama Internasional dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Pertemuan dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta tanggal 15-19 Mei 2016. Tema yang diangkat adalah terkait dengan penguatan pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur dan inklusi keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu,Β ada 29 agenda seperti seminar dan diskusi untuk membahas beragam topik. Di antaranya krisis air, pemanfaatan teknologi, transportasi ramah lingkungan hingga perempuan dalam sistem keuangan.
"Pertemuan ini memang difokuskan pada ekonomi syariah. Jadi forum menjadi sangat bermanfaat di mana saat ini pernanan ekonomi syariah relatif terbatas 5% dari keseluruhan. Kita ingin lebh besar dalam peningkatan kapasitasnya," terang Andin.
Ibrahim Shoukry, Perwakilan IDB Jakarta menambahkan kerjasama dengan Indonesia sangat baik. Indonesia berperan membangun IDB pada 1970an. Tercatat pendanaan sudah mencapai US$ 4,2 miliar.
"Hingga saat ini operasi IDB di Indonesia sudah US$ 4,2 miliar untuk sektor private," terang Ibrahim.
Kerjasama lainnya, juga terjadi untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan pendidikan dan termasuk komunitas di tempat terpencil serta pengentasan kemiskinan.
"Kami juga kerjasama dengan Indonesia untuk agenda dalam pembangunan lima tahun ke depan," pungkasnya. (mkl/ang)