Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano, menyatakan tidak akan menaikkan harga saat puasa dan Lebaran. Kalau pun ada kenaikan seperti halnya tahun lalu, itu terjadi di tingkat pedagang.
"Harga sapi hidup saat ini Rp 43.500-44.000/kg, harga itu tetap sampai Lebaran. Kita jual sapi hidup, jaminan harga tetap, kalau ada kenaikan itu terjadi di pedagang," jelasnya kepada detikFinance, Kamis (26/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan asumsi permintaan tak berubah dari tahun lalu, artinya ada kekurangan. Kalau kekurangan tak ditutup dari impor, pasti rebutan di pasar. Pedagang bisa seenaknya tentukan harga. Ujungnya, kita peternak yang disalahkan, padahal kita nggak naikkan harga di kandang," ujarnya.
Dia melanjutkan, soal kemampuan dari feedloter yang tak sebesar tahun lalu tersebut sudah dijelaskan saat bertemu Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, pada Senin lalu (23/5/2016) di kantornya.
"Kita sudah beri masukan kalau ada kekurangan, karena kemampuan kami tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu. Kalau tak ditutup impor harga pasti naik. Kalau feedloter, harga sapi hidup tidak mengalami perubahan meski puasa dan Lebaran. Kalau naik, ya di pedagang," ungkap Joni.
Joni mengungkapkan, pasokan yang berkurang dari feedloter tahun ini terjadi lantaran saat kuartal I-2016, pemerintah hanya memberi alokasi impor sapi bakalan sebesar 100.000 ekor. Sementara, tahun lalu di kuartal yang sama, jatah impor diberikan sebanyak 150.000 ekor.
Sebagai informasi, untuk menstabilkan harga daging sapi saat puasa dan Lebaran, pemerintah menugaskan PT Berdikari (Persero) untuk mengimpor 10.000 ton daging beku. Daging jenis secondary cut tersebut rencananya akan diimpor dari Australia.
(ang/ang)











































