Tak Mau Kekayaan Migas Habis Sia-sia, Bojonegoro Bikin 'Dana Abadi'

Tak Mau Kekayaan Migas Habis Sia-sia, Bojonegoro Bikin 'Dana Abadi'

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 27 Mei 2016 14:07 WIB
Foto: Budi Hartadi
Jakarta - Bojonegoro adalah salah satu daerah yang kaya akan minyak dan gas bumi. Di Bojonegoro terdapat Blok Cepu, blok penghasil minyak terbesar di Indonesia.

Supaya kekayaan migasnya tak habis sia-sia dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang, Bupati Bojonegoro Suyoto menggagas 'dana abadi' dari pendapatan migas untuk daerahnya. Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sudah mengalokasikan Rp 100 miliar dari pendapatan migasnya untuk ditabung dalam dana abadi.

Suyoto menuturkan, dana abadi ini digagas karena Bojonegoro belajar dari pengalaman. Dulu Bojonegoro pernah menjadi daerah kaya migas, uang dari migas dihabiskan untuk hal-hal yang konsumtif dan tidak berkelanjutan. Akhirnya Bojonegoro jadi daerah miskin ketika migas habis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi di kemudian hari ternyata ditemukan cadangan migas baru dan kini Bojonegoro kembali menjadi daerah kaya migas. Agar Bojonegoro tak kembali jadi daerah miskin, maka dibuat tabungan dana abadi.

"Sekarang kami alokasikan Rp 100 miliar dari APBD kami, itu akan jadi dana abadi. Kami belajar dari pengalaman dunia dan daerah lain, ada istilah kutukan sumber daya alam. Kami ini pernah mengalami ada migas, nggak ada migas, dan sekarang momentum ada migas lagi. Kita belajar bagaimana tidak terjebak," kata Suyoto usai diskusi di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Dana abadi berasal dari jatah Dana Bagi Hasil (DBH) migas dan Participating Interest (Hak Partisipasi) sebesar 10% di Blok Cepu. "Daerah migas seperti Bojonegoro mendapat DBH migas dan keuntungan dari PI 10% BUMD. Kalau itu dimasukan dalam APBD, kita harus punya kesepakatan politik bahwa duit ini tidak boleh dihabiskan, duit ini harus ditaruh di dana abadi," paparnya.

Nantinya dari dana yang dihimpun, hanya bunganya saja yang boleh digunakan. Penggunaannya pun terbatas hanya untuk pendidikan.

Dengan tingkat pendidikan yang lebih maju, Bojonegoro bakal memiliki banyak sumber daya manusia berkualitas di masa mendatang, bisa mengembangkan sektor-sektor lain, sehingga tak bergantung lagi pada migas.

"Pembentukan dana abadi ini bisa dipakai bunganya saja untuk pembangunan manusia secara berkelanjutan, dan kalau ada naik turun harga minyak bisa jadi penyelamat. Jangan habiskan semua uang dari minyak pada tahun anggaran," tukas dia.

"Bayangkan kalau kita punya dana abadi Rp 20 triliun, bunganya saja bisa Rp 1,2 triliun kalau 6% per tahun. Bisa dipakai untuk beasiswa buat rakyat Bojonegoro," tutupnya. (ang/ang)

Hide Ads