Harga Pangan di Indonesia Timur Turun Sampai 49% Karena Tol Laut

Jakarta - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengaku program tol laut atau angkutan kapal barang dan penumpang mulai membuahkan hasil. Mayoritas pelayaran kapal tol laut berada di kawasan timur Indonesia.

"Kami laporkan bahwa tol laut ini sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir," kata Rizal Ramli usai rapat koordinasi progres tol laut di Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Gedung BPPT, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Rizal memberi contoh penerapan tol laut oleh Kemenhub. Kemenhub, lanjut Rizal, telah meluncurkan 6 trayek kapal tol laut, mayoritas menuju Indonesia Timur. Kemenhub juga membiayai angkutan kapal ternak.

Kehadiran kapal tol laut sangat membantu karena angkutan kapal barang dan penumpang ini menjadi jembatan laut ke wilayah terpencil dan terluar Indonesia.

"Sekarang dalam rangka tol laut, ada trayek ini supaya ada jembatan laut dalam barang dan penumpang ke lokasi pulau-pulau kecil yang selama ini belum ada akses transportasi laut. Untuk itu pemerintah keluarkan cukup banyak uang untuk investasi di dalam perbaikan kapal, dan mensubsidi," sebutnya.

Sejak trayek tol laut yang pertama kali diluncurkan pada November 2015, harga pangan di wilayah Indonesia Timur bisa turun sampai 49%. Sebelumnya, terjadi disparitas harga antara Indonesia bagian barat dan timur yang relatif tinggi.

"Contohnya beras di Indonesia Timur turun 22% dibanding sebelum ada tol laut. Gula pasir turun 28% dibanding sebelum ada tol laut. Minyak goreng curah (turun) 15%, tepung terigu turun 29%, daging ayam ras (turun) 28%, telur (turun) 49%, triplek turun 17%, dan semen (turun) 22%," paparnya. (feb/feb)