Sejak Awal 2016, RI Tangkap 57 Kapal Ikan Eks Asing

Sejak Awal 2016, RI Tangkap 57 Kapal Ikan Eks Asing

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 21 Jun 2016 16:05 WIB
Sejak Awal 2016, RI Tangkap 57 Kapal Ikan Eks Asing
Foto: Penangkapan kapal ikan oleh aparat keamanan Indonesia (dok. Humas Bakamla RI)
Jakarta - Penegakan hukum internasional di laut Indonesia sudah tidak bisa ditawar lagi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat sedikitnya ada 57 kapal eks asing yang telah ditangkap sejak awal tahun 2016.

Penangkapan seluruh kapal tersebut berkat bantuan dari berbagai elemen keamanan laut Indonesia yang terdiri dari petugas KKP, TNI Angkatan Laut, hingga Polisi. Puluhan kapal ini ditangkap di kawasan WPP 711 yang meliputi Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan.

"Total kapal yang kami tangkap dalam wilayah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) NKRI 711 ada sejumlah 46 oleh KKP, 6 TNI AL, dan 5 Polri. Ini periode 1 Januari sampai 21 Juni 2016 ada 57 kapal," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dihitung secara total di seluruh wilayah Indonesia ada sekitar 176 kapal eks asing yang telah ditangkap di laut Indonesia. Sebanyak 176 kapal yang telah ditangkap tersebut terhitung sejak dibentuknya Satgas 115 yang bertugas untuk memberantas illegal fishing.

"57 kapal ini semua kapal yang lakukan penangkapan ikan secara ilegal di Wilayah Natuna. Kalau total seluruh Indonesia dalam periode yang sama 176 sejak satgas berdiri dari Oktober 2015 sampai hari ini. Dalam 7 bulan sudah ditenggelamkan 176 kapal," tutur Susi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam waktu dekat ini akan menenggelamkan 30 kapal eks asing.

"Yang akan kita Tenggelamkan tanggal 9 Juli atau 10 Juli setelah Lebaran, stok kita ada 30an. Yang ada semua akan kita tenggelamkan pada 9 atau 10 Juli," ungkap Susi.

Dan kita ke depan kita sebutkan KIA (Kapal Ikan Asing), tidak sebut asal negara lagi. Kita mencoba lebih santun," tambah Susi. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads