Istiyodi, Asisten Manajer Pegadaian Kanwil 8 Jakarta, mengungkapkan selain lebih murah, emas yang dijual di bazar ini terjamin kualitas, kadar, dan keasliannya. Emas yang dijual berasal dari cabang-cabang Pegadaian di Jabodetabek.
"Buka terus setiap hari Jumat, setiap minggunya ada 7-8 cabang yang ikut. Tapi cabang yang menjual ganti-ganti, perhiasan yang dijual juga tergantung cabang. Ada pula emas batangan kalau ada," jelasnya kepada detikFinance ditemui di lokasi bazar, Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kenapa lebih murah? karena kita hanya menjual berdasarkan berat dan kadar emasnya saja. Kalau toko lain ada perhitungan biaya pembuatan. Sudah begitu kalau butuh uang bisa digadai langsung ke Pegadaian, harganya juga tidak berubah," kata Istiyodi.
Emas-emas yang dijual Pegadaian di bazar, lanjutnya, seluruhnya berasal dari emas yang digadaikan masyarakat dan kemudian tak mampu menebusnya kembali.
"Emas semuanya dari cabang-cabang, dari orang yang gadai emas tapi tak diteruskan, atau nggak ditebus lagi. Di sini buka dari jam 8.00 WIB, kita batasi sampai jam 15.00 WIB, tapi biasanya sebelum jam 14.00 WIB, emasnya sudah habis semua," ucap Istiyodi.
Diungkapkannya, sebenarnya emas-emas yang ditawarkan di bazar juga dijual pada masing-masing cabang dengan harga yang sama. Namun di bazar, emas yang ditawarkan jauh lebih banyak sehingga masyarakat bisa memilih sesuai selera.
"Barangnya banyak, orang kan banyak cari model perhiasannya, bukan cuma harga. Di sini juga disediakan cuci perhiasan gratis. Mau beli atau mau tidak, bisa cuci gratis," ujar Istiyodi.
Sejumlah perhiasan yang dijual di bazar Pegadaian antara lain cincin, anting, koin emas, giwang, kalung, sampai logam mulia batangan. (Muhammad Idris/feb)