Menurut Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, konsumen daging kerbau adalah pelaku industri pengolahan makanan. Nantinya, daging yang secara bertahap mulai datang ke Pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus akan didistribusikan untuk sejumlah industri pengolahan makanan.
"Kita sudah komunikasi dengan sejumlah asosiasi. Beberapa di antaranya seperti pabrik makanan olahan sudah tertarik. Daging kerbau dipakai untuk pembuatan bakso, sosis, dan sebagainya. Kata mereka supaya bisa lebih kompetitif dengan negara tetangga," ujarnya kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian ke masyarakat kita sudah komunikasi dengan asosiasi pedagang daging, jadi nanti dagingnya ke pasar-pasar becek. Kita juga pakai jaringan RPK yang sudah kita buat, terakhir dengan penjualan langsung lewat operasi-operasi pasar," kata Wahyu.
Namun, Bulog belum menetapkan kepastian harga daging kerbau yang akan dijualnya nanti. Lantaran, BUMN logistik tersebut belum menyelesaikan perhitungan selisih margin penjualan yang diinginkan.
"Senin nanti kita putuskan harganya berapa. Bisa Rp 60.000/kg atau Rp 70.000/kg, kita masih melihat beberapa dokumen dan hitung-hitungannya. Hari Senin nanti kita umumkan berapa harganya," ucap Wahyu. (hns/hns)