Bahagianya Masyarakat di Kepulauan NTT Bisa Nabung di Bank Terapung

Bahagianya Masyarakat di Kepulauan NTT Bisa Nabung di Bank Terapung

Advertorial - detikFinance
Jumat, 22 Mar 2019 00:00 WIB
Transaksi di bank terapung Teras BRI Kapal Bahtera Seva II (Foto: Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta - Hidup terpisah dari keramaian Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), masyarakat di sejumlah pulau seperti Rinca, Papagarang, Messah hingga Komodo, harus berusaha ekstra mendapatkan layanan perbankan. Hanya untuk sekadar menyimpan uang, mereka harus menyeberangi lautan agar sampai di Labuan Bajo.

Dengan menggunakan jasa ojek perahu, waktu tempuh yang mereka perlukan untuk sampai di Ibu Kota Manggarai Barat tersebut minimal 30 menit. Selain itu, ada ongkos ojek perahu yang harus mereka keluarkan. Belum lagi biaya konsumsi karena lamanya perjalanan.

Sejak hadirnya layanan Teras BRI Kapal Bahtera Seva II di Labuan Bajo, kesulitan itu pun akhirnya berkurang. Layanan jemput bola yang dihadirkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat kepulauan di NTT yang ingin bertransaksi perbankan seperti tabungan, pinjaman, transfer, hingga tarik tunai.

Layanan perbankan yang berada di Teras BRI Kapal Bahtera Seva II tersebut menyambangi pulau-pulau setiap minggunya. Setiap warga pulau yang ingin bertransaksi akan disambut oleh para kru Bank BRI yang terdiri mantri BRI, teller, dan customer service. Keramahan para kru Bank BRI ini pun diapresiasi warga.

"Saya rasa Bank BRI ini cukup erat juga. Sebentar saja sudah berteman. Artinya, pelayanan mereka itu merasa seperti keluarga," kata H. Basgun, pengepul cumi-cumi yang sudah menjadi nasabah Bank BRI sejak 2005 tersebut.

Bukan hanya soal pelayanan, masyarakat Pulau Komodo yang memiliki waktu tempuh 3 jam ke Labuan Bajo juga merasa terbantu karena bisa menabung lebih mudah.

"Semenjak adanya bank apung ini alhamdulillah bisa membantu swadaya masyarakat yang ada di sini. Kami yang di sini juga merasa terima kasih. Dulunya di Komodo ini kan kalau simpan, pinjam nggak bisa. Simpan saja bisa, tapi pinjam nggak bisa. Alhamdulillah semenjak adanya Bank BRI ini sering penukaran, simpan, pinjam," kata Sarifudin (48) warga Desa Komodo, Kecamatan Komodo.

Di Pulau Komodo, layanan yang disebut warga sebagai bank apung ini juga dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah dasar yang membuka rekening Simpanan Pelajar (SimPel). Pada jam istirahat sekolah, mereka biasanya bersama-sama menabung di Teras BRI Kapal Bahtera Seva II.

Bahagianya Masyarakat di Kepulauan NTT Bisa Nabung di Bank Terapung

Siswa SD di Pulau Komodo yang menabung di bank terapung Bahtera Seva II (Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom)

Anandi Saputra (10), siswa kelas 5 di SDN Pulau Komodo mengaku sengaja menyisihkan uang jajannya untuk ditabung. Saat bank terapung tiba, ia pergi bersama temannya untuk menabung di Bank BRI.

"Uang dari ibu untuk jajan. Ditabung dulu (di rumah) baru disimpan di bank," ujarnya.

Sementara itu, kelancaran transaksi di bank terapung turut didukung oleh jaringan komunikasi VSAT Gyro yang reliable. Meski sedang bersandar atau di tengah laut, layanan perbankan di Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dapat berjalan dengan baik.

Sejak diluncurkan akhir tahun 2016, total penyimpan di Teras BRI Kapal Bahtera Seva II sebesar 371 orang dengan total dana Rp 1,4 miliar. Sementara total pinjaman yakni 260 orang dengan nilai Rp 6,1 miliar. Tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 529 orang penyimpan dengan total dana Rp 2,3 miliar untuk debitur peminjam menjadi 640 orang dengan total pinjaman Rp 10,6 miliar.

"Di posisi tahun lalu di posisi 31 Desember 2018 total penyimpan menjadi 753 orang dengan besar Rp 5,29 miliar. Sehingga sejak diluncurkannya teras kapal itu peningkatan rata-rata setiap tahunnya itu untuk penyimpan 200-an penyimpan," ungkap Kepala Unit BRI Labuan Bajo, Elias Gudi.

(adv/adv)