Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury menjelaskan SSB tersebut merupakan bagian dari stimulus pemerintah paket kedua dan BTN siap menyalurkannya. Dengan SSB tersebut diproyeksi dapat dipakai untuk mendukung 146 ribu unit rumah yang akan disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Pada saat seperti ini memang dibutuhkan bantuan dari pemerintah untuk tetap memutar roda perekonomian. Kami berterima kasih kepada pemerintah yang tetap berkomitmen mendukung sektor pembiayaan perumahan bagi rakyat dengan mengucurkan SSB dan mempercayakan kepada Bank BTN untuk menyalurkannya," kata Pahala di Jakarta, Rabu (14/5/2020).
Dengan asumsi 146 ribu unit, maka total kredit yang dapat disalurkan BTN, menurut Pahala, mencapai sekitar Rp 22 triliun dan ini sudah cukup bagi korporasi pada saat ini. Menurutnya, ini sudah sangat membantu dan likuiditas BTN sangat mendukung apalagi dengan penurunan GWM dan DPK perseroan sampai dengan Maret tahun 2020 tumbuh.
Likuiditas BTN, dijelaskan oleh Pahala, cukup aman dan terjaga. Sementara rasio Aset Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) terjaga di atas 80%, jauh di atas regulasi yang dipatok 50%.
"SSB dapat menggairahkan sektor properti yang saat ini terpukul pandemi COVID-19, karena dapat mendorong permintaan dan bisa menggerakkan pengembang properti dan 172 sektor turunan properti lainnya," katanya.
Dijelaskan Pahala, sejak tahun lalu BTN telah melakukan perbaikan proses bisnis berbasis risiko dengan fokus pada segment berisiko rendah. Artinya ini menunjukkan bahwa perseroan telah melakukan kehati-hatian dalam setiap proses bisnis.
Dengan demikian perseroan akan sangat aman untuk mendorong dengan cepat SSB ini segera tersalur kepada masyarakat walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19. Dalam tiga bulan pertama tahun 2020, penyaluran KPR Subsidi Bank BTN (konvensional dan syariah) mencapai Rp 3,68 triliun dengan jumlah rumah sebanyak 27.224 unit.
"SSB kita harapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan perumahan yang terjangkau sekaligus untuk mendukung Program Sejuta rumah yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo sejak 2015," kata Pahala. (adv/adv)