"Kita selalu melakukan evaluasi dan dari tahun ke tahun, ini menunjukkan peningkatan ya baik itu dari masalah SDM maupun dividen," kata Nana usai acara RUPS di Hotel Padma Semarang pada Senin (29/1/2024).
Diketahui, Bank Jateng mencatatkan laba usaha terbesar kedua dari 27 BPD se-Indonesia. Nana berharap profesionalitas dan kualitas Bank Jateng dalam memberi pelayanan akan terus meningkat.
"Kita menempati urutan kedua Bank BPD terbaik di Indonesia ini tentunya suatu kebanggaan bagi kami dan Jawa Tengah dan ke depan akan terus meningkatkan profesionalitas dan kualitas dari Bank Jateng ini," jelasnya.
Sementara itu, Plt Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro menyampaikan Bank Jateng berada di posisi kedua peringkat laba usaha tertinggi di bawah BJB.
"Kinerja keuangan Bank Jateng tahun 2023 tetap terjaga tumbuh solid di tengah pelambatan ekonomi," ungkap Irianto.
Tercatat pada tahun 2023, aset Bank Jateng meningkat menjadi sebesar Rp 88,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 84,49 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat, dari tahun 2022 lalu yang sebesar Rp 66,84 triliun menjadi Rp 68,11 triliun pada 2023.
Tak hanya itu, kredit Bank Jateng juga mengalami peningkatan. Pada 2023 kredit naik menjadi Rp 61,56 triliun, dari sebelumnya Rp 57,26 triliun. Sedangkan laba usaha, mengalami penurunan menjadi Rp 2,07 triliun dari tahun sebelumnya mencapai Rp 2,43 triliun.
Dalam kesempatan itu, Irianto juga menyampaikan Bank Jateng membagikan dividen sebesar Rp 1,09 triliun kepada pemegang saham. Jumlah tersebut merupakan 69,30 persen laba bersih mereka di tahun 2023.
"Total dividen yang dibagi sebesar Rp 1,09 triliun atau sebesar 69,30% dari total laba bersih yang mencapai Rp 1,58 triliun," ujarnya. (adv/adv)