Hal ini dibuktikan oleh kerja keras pemilik UMKM Super Roti, Ismiyati (50). Memulai usaha sejak 2011, Ismiyati kini sukses menjadi pelaku usaha UMKM bakery ternama dari Kota Semarang dengan kisah pasang surut usahanya yang menginspirasi.
Pada 2011, Super Roti didirikan dari dapur rumah tangga di Jl. Bukit Kenanga III/D376 Bukit Sendangmulyo, Semarang. Cerita di balik perintisan usaha ini karena suaminya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Suami saya kena PHK. Karena saya masih bekerja dan bisa bikin makanan, akhirnya saya hire orang (untuk membantu membuka usaha produksi roti bareng suami). Suami saya (kemudian) ngajak temen-temennya juga yang di PHK," ujar Ismiyati kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Super Roti saat itu masih memproduksi aneka roti berbahan dasar tepung terigu seperti pisang coklat, pisang keju, roti isi coklat hingga pizza mini. Produknya dipasarkan melalui toko-toko di kawasan Semarang.
Setahun setelahnya, dia memutuskan resign dari pekerjaan lamanya, karena ingin serius mengembangkan usaha roti.
"2012 saya resign. Resign karena saya merasa (Super Roti) tidak bisa besar. Kalau ada pesanan, salesnya libur, harus ngerjain pesanan. Jadi saya harus fokus, saya keluar, saya ngurusin Super Roti," ungkapnya.
Kemudian 2013, Super Roti pindah ke tempat produksi ke baru dengan mempekerjakan warga sekitar. Dua tahun berikutnya tepatnya tahun 2015, Super Roti berinovasi dengan meluncurkan produk roti berbahan dasar bekatul. Hal ini bermula setelah ia melihat teman satu komunitas yang memanfaatkan bekatul untuk minuman kesehatan.
"Terus saya ngobrol sama temen. Kayaknya paling cocok kalau kita bikin roti dari bekatul. Kenapa pilih bekatul? Orang Indonesia tuh sukanya yang viral, yang aneh-aneh, yang bikin ngulik sisi lain gitu," terangnya.
Dia mengaku awalnya banyak yang mencemooh produknya. Alasannya bekatul kerap jadi pakan ternak dan hanya segelintir orang yang tahu tentang manfaatnya. Kendati begitu, dia tetap berinovasi memproduksi roti bekatul ini.
Selanjutnya pada 2016, Super Roti meyakinkan konsumennya dengan memproduksi massal roti berbahan baku bekatul seperti Lentul Bagelan Bekatul. Super Roti pun mengalami peningkatan penjualan yang signifikan sejak menggunakan bahan dasar bekatul.
Hal ini karena harga roti milik Ismiyati dibanderol mulai Rp 2.500 sampai Rp 50.000-an. Produk roti bekatul Super Roti juga bisa ditemukan di sejumlah ritel modern, berbagai toko, dan marketplace. Kemudian aneka produknya juga dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Medan, Jakarta, Bogor, Bandung, Palangkaraya, Makassar, Surabaya, hingga Bali.
Lebih lanjut, UMKM Super Roti juga rutin mengikuti berbagai pembinaan dan pameran makanan, sehingga pasarnya terbuka secara luas. Bahkan, hal ini membuat omzetnya pada 2019 mencapai puncak tertinggi, karena bertemu berbagai distributor baru yang tertarik dengan produk aneka Roti Bekatul.
Selain itu, UMKM Super Roti juga kerap mengikuti pelatihan seperti literasi keuangan dan pemasaran digital sehingga perkembangan usahanya terus membaik. Namun, tibalah pandemi pada 2020 yang menjadi tantangan terberat yang mesti dihadapi UMKM Super Roti.
"Itu di saat lagi naik-naiknya Roti Bekatul. Tiba-tiba pandemi 2020, semuanya terjun bebas sampai 2021 karena pandemi habisnya 2021 bukan di 2020. Waktu itu (omzet) turun dari yang hampir ke Rp 2 M, jadi ke Rp 1,1 M (per tahun)," jelasnya.
Untungnya, Ismiyati bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk membangkitkan usahanya. Berbekal pelatihan dan pembinaan yang diterima dari Bank Indonesia beberapa tahun sebelumnya, UMKM Super Roti mampu bangkit hingga bisa mendapatkan konsumennya kembali pada 2022 hingga sampai saat ini. Saat ini Sari Roti telah berhasil menembus pasar ritel besar di Indonesia dan berbagai pusat oleh-oleh di Jawa Tengah.
Peran Pembinaan Bank Indonesia
Menurut Ismiyati, BI telah memberi perhatian yang intens terhadap UMKM agar bisa naik kelas melalui inisiatif yang bermanfaat bagi UMKM. Jika UMKM membutuhkan pengetahuan lebih dalam terkait pengembangan usaha, BI tak segan memberikan wadah tersebut.
Selain itu, kata dia, BI juga membuka banyak akses pasar secara luas bagi para UMKM melalui pameran dan business matching-nya. Hal ini membuat UMKM miliknya bisa merambah pasar internasional.
"Pameran, pelatihan macam-macam, literasi keuangan juga, terus dicarikan buyer bussines matching sampai subsidi untuk bayar transportasi ke Singapura kirim sample itu BI yang ngasih," jelasnya.
![]() |
Hasil Pengembangan UMKM Binaan BI
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan kisah UMKM Super Roti merupakan bagian dari upaya mendorong peningkatan daya saing dan produktivitas UMKM Jawa Tengah yang telah dilakukan BI melalui program unggulan UMKM Go Grande (Go Green and Sustainbale, Digital, and Export).
"UMKM Go Grande merupakan program unggulan KPwBI Provinsi Jawa Tengah dalam rangka meningkatkan daya saing produk UMKM Jateng melalui kegiatan promosi perdagangan di dalam negeri maupun luar negeri, serta fasilitas pendampingan kepada UMKM," terangnya.
Saat ini, kata dia, UMKM binaan yang sudah menjadi target pilot project program pengembangan UMKM adalah sebanyak 92 UMKM, terdiri dari 2 di tahap subsisten, 10 di tahap potensial, 5 di tahap sukses, 49 di tahap digital dan 26 di tahap ekspor. Salah satu dari 92 UMKM yang menjadi target pilot project ini adalah UMKM Super Roti.
Dia mengatakan Super Roti mulai memperoleh dukungan dari BI melalui program UMKM Gayeng, berupa fasilitasi pameran dan promosi produk. Produk Lentul mengalami peningkatan permintaan di tengah pandemi karena tingginya minat masyarakat terhadap makanan sehat.
"Pada 2021, Super Roti mendapatkan pendampingan on boarding digital melalui penyusunan profil usaha, penguatan product knowledge dan promosi daring," jelasnya.
Kemudian di 2022, kata dia menjadi tonggak penting dalam transformasi bisnis. Melalui pendampingan BI dalam event UMKM Gayeng 2022, Super Roti berhasil menembus pasar ekspor ke Singapura melalui kerja sama dengan Net Asia dan Onna Food. Akses pembiayaan juga diperoleh melalui perbankan.
Pada 2023, Super Roti berhasil menembus pasar retail besar seperti Superindo, Lottemart, Aneka Jaya, damn berbagai pusat oleh-oleh di Jateng.
"Usaha memasuki tahap Success to digital," katanya.
Memasuki tahun 2025, seiring dengan peningkatan pesanan dan perluasan distribusi secara nasional. Super Roti berhasil merambah wilayah Riau, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
"Perjalanan ini mencerminkan keberhasilan Super Roti dalam memanfaatkan program Bank Indonesia secara konsisten membawa produk lokal sehat menuju pasar ekspor dan skala nasional," pungkasnya.
(adv/adv)