Bank Indonesia (BI) kembali memperkuat komitmennya dalam mencetak generasi muda unggul melalui kegiatan Capacity Building GenBI 2025 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (20/11). Program ini melibatkan 157 penerima Beasiswa Bank Indonesia atau Generasi Baru Indonesia (GenBI) dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek.
Kegiatan tersebut menjadi sarana pengembangan kapasitas mahasiswa melalui diskusi isu ekonomi terkini, simulasi perumusan kebijakan, serta praktik komunikasi publik secara kreatif dan efektif. Seluruh rangkaian pelatihan dirancang untuk melengkapi pemahaman teori yang telah dimiliki peserta selama masa perkuliahan.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua hari ini memberikan banyak ilmu dan pengalaman dari para narasumber. Para peserta mengikuti seluruh kegiatan dengan energi positif dan tetap semangat sampai dengan sesi penutupan malam ini," ujarnya, Minggu (23/11/2025).
Selain pelatihan utama, peserta juga mengikuti tur ke Museum Bank Indonesia pada 22 November 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkaya wawasan sejarah mengenai fondasi perekonomian nasional serta memperkuat rasa nasionalisme melalui pemahaman peran Bank Sentral dari masa kolonial hingga era modern.
Mahasiswa yang hadir berasal dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, hingga Institut Agama Islam (IAI) SEBI. Mereka mengikuti kegiatan dengan antusias karena selain memperdalam pemahaman ekonomi, program ini juga mendorong pengembangan karakter dan kapasitas kepemimpinan.
Sejak 2011, BI tercatat telah memberikan Beasiswa kepada lebih dari 89.305 mahasiswa di seluruh Indonesia. Pada 2025, jumlah penerima aktif mencapai 12.170 mahasiswa dari 207 perguruan tinggi, serta 810 siswa dari 27 SMK. Melalui komunitas GenBI, peserta didorong menjadi frontliners, change agent, dan future leaders yang mampu menyampaikan kebijakan BI secara efektif kepada masyarakat.
Mahasiswa GenBI IPB, Naufal Firdaus, mengaku materi yang diberikan sangat mendukung penelitiannya terkait komunikasi kebijakan BI.
"Saya ingin menganalisis bagaimana pengaruh komunikasi yang BI lakukan terhadap reputasinya. Saya mengambil sampel GenBI untuk melihat apakah program beasiswa ini memperlancar penyebaran komunikasi kebijakan BI," ungkapnya.
Sementara itu, mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta, Angela Uli Lestari Sinurat, menilai pelatihan tersebut menguatkan pemahamannya dalam mengembangkan teknologi yang dapat membantu distribusi logistik di daerah terpencil.
"Konsep dari apa yang saya pelajari dari GenBI ingin saya terapkan untuk pendistribusian pengiriman makanan. Di daerah terpencil distribusi logistik sangat susah," tuturnya.
Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) SEBI, Kasyful Asror, menilai pelatihan ini memperdalam pemahaman ekonomi syariah baik secara mikro maupun makro.
"Secara mikro BI sejalan dengan bidang saya. Secara makro, kami terus mengedukasi dan menjelaskan kepada UMKM bahwa dunia keuangan itu lebih luas dan kompleks," katanya.
Para peserta berharap cakupan Beasiswa BI dapat diperluas di masa mendatang. Mereka menilai materi capacity building tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga dapat diimplementasikan untuk masyarakat.
"Harapannya semoga Bank Indonesia memberikan awardee lebih banyak lingkup jurusannya. Materinya bermanfaat banget dan semoga bisa benar-benar diterapkan ke masyarakat," tutup Tari.
(adv/adv)










































