Kepala BPS Suryamin mengatakan jumlah rumah tangga usaha tani pada tahun 2013 sebanyak 26,13 juta atau turun 5,04 juta keluarga dari tahun 2003 atau 10 tahun lalu atau turun 16%. Pengurangan ini terjadi karena banyak petani yang beralih ke pekerja industri atau profesi lainnya.
"Jumlah rumah tangga Usaha tani di Indonesia turun 5,04 juta dari tahun 2003 yang sebesar 31,17 juta. Rata-rata penurunan sebesar 1,75% per tahun. Jadi ini karena banyak yang beralih seperti ke industri," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9/2013)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi perubahan komposisi jumlah Rumah Tangga usaha pertanian terjadi pergeseran dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa," sebutnya.
Provinsi yang mengalami kenaikan terbesar terjadi di Papua sebesar 158,1 ribu usaha tani dibanding 2003. Kemudian Maluku utara 1000 usaha tani. Sementara Penurunan terjadi di Jawa tengah 1,47 juta usaha tani dan Bengkulu sebesar 3,5 ribu usaha tani.
"Jadi ada peralihan. Ada daerah yang meningkat tapi banyak yang menurun," ujarnya.
Sementara itu perusahaan pertanian berbadan hukum tahun 2013 tercatat sebesar 5.490 ribu atau naik 36,77%.
"Perusahaan pertanian di Indonesia dari 4.011 di 2003, naik 1475 perusahaan (36,77%). Kenaikan terbesar di Jawa Barat dengan naik 215 dan terkecil Sulawesi Barat 5. Penurunan terbesar di Kalimantan barat dengan 75," ujarnya.
(mkl/hen)