Optimalkan Trans Papua, Kawasan Permukiman dan Pariwisata Dibangun

Optimalkan Trans Papua, Kawasan Permukiman dan Pariwisata Dibangun

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 07 Feb 2017 18:47 WIB
Foto: Dok, Kementerian PUPR.
Jakarta - Jalan Trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer (Km) bakal tersambung pada 2019 mendatang. Seiring dengan pengerjaan proyek, pemerintah akan mengembangkan wilayah secara bertahap di sepanjang jalan Trans Papua.

"Saya sudah lapor, dan Pak Menteri bilang, itu juga sudah dibahas di Kabinet, bagaimana pengembangan wilayahnya, dan lain-lain," terang Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto, saat berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Salah satu pengembangan wilayah yang akan dilakukan sejauh ini adalah pembangunan 20 rumah tinggal di salah satu daerah yang dilalui oleh jalan Trans Papua. Hal tersebut dilakukan lantaran akan dibukanya wilayah pertanian di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3416103/ada-jalan-trans-papua-sorong-merauke-tersambung-aspal-4330-km

"Saya sudah bertemu dengan beberapa bupati di Papua, semuanya sepakat untuk mengembangkan. Misalnya pertanian, akan dibangun 20 rumah tinggal dekat wilayah yang akan dikembangkan itu. Nantinya ini akan berkembang menjadi desa, lalu kecamatan," tutur Arie.

Selain itu, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) juga akan melakukan pembangunan bendungan, sebagai sumber pembangkit listrik yang akan menerangi jalan tersebut.

"Ditjen SDA juga mencoba bangun Bendungan Baru di sana untuk listrik. Kalau ada listrik kan bisa lebih aman lagi," ucapnya.

Baca juga: https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3415742/tembus-gunung-dan-sungai-ini-penampakan-jalan-trans-papua

Pemerintah juga mengembangkan kawasan pariwisata di beberapa titik Trans Papua. Hal ini telah dibicarakan oleh Menteri Pariwisata untuk pengembangan lebih lanjut.

Beberapa lokasi untuk pengembangan pariwisata adalah Jembatan Holtekamp dan juga Taman Nasional Lorentz.

"Kita punya jembatan Holtekamp yang akan dikembangkan jadi pariwisata. Kita harapkan jadi destinasi wisata negara tetangga untuk berkunjung. Ada juga Taman Nasional Lorentz. Tapi sekarang saya enggak mau semua orang berhenti di situ, karena akan merusak taman nasional, jadi kita buat tempat pemberhentian tertentu. Sudah kita plot nanti bagaimana," jelasnya. (hns/hns)

Hide Ads