"Kalau totalnya sampai 28 Februari itu progresnya 67%. Kalau sekarang sudah 24 Maret kemungkinan sudah berubah datanya lebih maju. Tapi yang kita update per akhir Februari, itu yang elevated sekarang progresnya 50,71%, kalau digabung sama yang underground itu totalnya 67%," kata Sekretaris PT MRT Jakarta, Hikmat saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
![]() |
Saat ini, pekerjaan jembatan gelagar MR sedang dilakukan di stasiun MRT Lebak Bulus, serta pekerjaan struktur beton yang akan menyalurkan beban menuju pondasi ke tanah. Megaproyek yang disinyalir akan mengurai kemacetan di Ibu Kota tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada tanggal 1 Maret 2019 mendatang.
![]() |
"Operasinya direncanakan 1 Maret 2019. Kalau dari Lebak Bulus sampai HI, itu kurang lebih bisa tembus 30 menit, dengan jarak antar kereta di stasiunnya itu kurang lebih 5 menit," jelasnya.
![]() |
Seperti diketahui, pada akhir Februari lalu Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan moda transportasi MRT Jakarta. Dalam kunjungan tersebut sekaligus menandakan selesainya pekerjaan pembuatan terowongan bawah tanah yang akan menghubungkan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia dan Stasiun Bundaran Senayan sepanjang 6 km. Terdapat enam stasiun bawah tanah yang akan melayani penumpang di rute ini.
![]() |
Sedangkan untuk rute layang, terdapat 7 Stasiun Layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja. Seluruh stasiun penumpang dan lintasan dibangun dengan struktur layang di atas permukaan tanah, sementara Depo kereta api dibangun di permukaan tanah (on-ground) yakni di Lebak Bulus.
![]() |