Kapal tersebut bukan sembarang kapal, dengan kapasitas 8.500 TEUs, kapal itu jadi pengangkut kontainer paling besar alias raksasa yang pernah singgah di Indonesia. Selama ini, kapal yang terbesar yang buang sauh di Pelabuhan Tanjung Priok berkapasitas 7.000 TEUs.
Kapal tersebut memiliki bobot 95.367 ton dan panjang 335 meter. Sementara jumlah kontainer yang diangkut dari Priok tercatat sebesar 2.300 TEUs untuk diangkut langsung ke Amerika Serikat. Dari jumlah itu, sebanyak 22% kontainer berasal dari pelabuhan domestik lain yang dibawa ke Tanjung Priok (transhipment).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini membuat kontainer dari Indonesia terpaksa dibawa lebih dulu ke pelabuhan negara seperti Singapura, sebelum kontainer diangkut ke negara tujuan.
"Rencana paling depan jadikan Priok sebagai hub internasional dengan menjadikan intensifikasi transhipment direct call yang long distance, itu yang lebih besar lagi di Priok, Kuala Tanjung, Bitung, dan lainnya," kata Budi di JICT, Minggu (9/4/2017).
![]() |
"Ini bersama-sama Kemenhub, Pelabuhan, Bea Cukai sedang melakukan efisiensi, ukurannya gampang apabila mereka sering datang dan tambah banyak berarti apa yang kita lakukan untuk melakukan efisiensi terjadi. Tapi kalau hanya mereka datang dua kali saja tandanya tak berhasil, ini adalah panggung yang jelas-jelas telanjang, bisa perlihatkan kalau efisiensi benar-benar dilakukan," jelas Budi. (idr/mkj)