Dengan adanya kapal besar yang merapat ke Indonesia, diharapkan kontainer tujuan Indonesia tak lagi transit di Singapura.
"Seminggu lagi akan datang kapal besar 10.000 Teus yang akan mulai merapat ke Tanjung Priok, ini kapal besar pertama yang datang di Tanjung Priok dan ini akan kita gunakan untuk menurunkan biaya-biaya logistik kita dan mempercepat proses pengiriman barang atau kedatangan barang dari dan ke Indonesia," kata Jokowi saat memberikan sambutan di lokasi, Jakarta, Sabtu (15/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingat, ini sudah berpuluh tahun saya tahu ini kita cita-citakan. Dan Insya Allah nanti hari Minggu depan akan ada sebuah kapal besar 10 ribu Teus yang akan merapat ke Priok, itu adalah awal daya saing dari produk-produk Indonesia karena biaya feed cost-nya akan jauh lebih murah karena pelayanannya lebih baik dari kapal-kapal yang hadir di Pelabuhan Tanjung Priok," ungkapnya.
![]() |
Pelabuhan Tanjung Priok memang disiapkan untuk menjadi pelabuhan hub internasional melalui intensifikasi transhipment dengan direct call (pelayaran langsung) jarak jauh. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, hal tersebut lantaran keinginan Indonesia agar bisa bersaing setidaknya dengan Singapura dan Malaysia.
"Kita ingin minimal harus sama dengan yang ada di Singapura dan Malaysia," tandasnya. (ang/ang)