Menteri/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, proyek ini saat ini sedang dalam tahap persiapan. Pelaksanaan proyek ini akan menggunakan skema KPBU.
Pemerintah akan bekerja sama dengan badan usaha atau swasta, sehingga tak seluruhnya biaya ditanggung oleh APBN. Ini membuat pendanaan proyek LRT Medan akan berbeda dengan dua LRT sebelumnya yang saat ini tengah berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov Medan sendiri saat ini tengah melakukan pra studi kelayakan, untuk bisa melengkapi dokumennya masuk ke dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS), sehingga bisa dilakukan proses tender.
"Ini sekarang sedang dalam tahap FS-nya. Karena KPBU itu intinya harus FS yang bagus dan meyakinkan orang bahwa proyeknya bankable," ungkapnya.
LRT Medan sendiri menjadi kebutuhan yang dirasa cukup mendesak bagi kelancaran konektivitas transportasi di ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Sebagai ibu kota provinsi, Medan menjadi kota berkembang dalam hal pertumbuhan penduduk dan ekonomi, di mana kepadatan penduduknya menjadi salah satu yang terpadat di Indonesia.
Mayoritas penduduk di kota ini pun masih mengandalkan mobilitasnya melalui kendaraan pribadi dan sektor jalan. (ang/ang)